Honda Memastikan Tidak Ada Kenaikan Harga buat Konsumen Civic Type R Tahun 2023 – Praktik upping price atau menaikkan harga jual kendaraan, saat ini marak dilakukan oleh beberapa diler mobil. Praktik tersebut kerap dilakukan untuk model mobil tertentu yang unitnya terbatas namun permintaan konsumen begitu tinggi. Sehingga bagi konsumen yang ingin mendapatkan unit secepatnya, diharuskan untuk membayar dengan harga yang lebih tinggi dari harga normal.
Kendati demikian, PT Honda Prospect Motor (HPM) memastikan praktik tersebut tidak akan terjadi pada mereknya.
Terutama bagi konsumen yang ingin membeli All New Civic Type R yang saat ini memiliki unit terbatas. Baca juga: Subaru Indonesia Belum Mau Memboyong Solterra Listrik “Saya tidak pernah dengar (upping price mobil Honda), jadi jangan bertanya itu.
Kalau ada di tempat lain silahkan tanya ke yang lain. Kalau kami selalu dikomunikasikan antara APM dengan diler untuk disampaikan ke konsumen, itu on the road ya,” ucap Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM, belum lama ini di Jakarta.
Menurut Billy, harga on the road yang beredar di setiap diler merupakan kesepakatan APM dengan perwakilan-perwakilan diler yang ada di seluruh Indonesia. “Pada dasarnya kami APM memberikan saran harga retail ke seluruh diler ke Indonesia.
Untuk harga on the road dari diler ke konsumen itu dikomunikasikan dengan kita melalui perwakilan diler-diler yang ada,” kata Billy. “Jadi harga retail di setiap daerah itu dilihat beberapa faktor, seperti kondisi pasarnya bagaimana, permintaannya seperti apa, stok bagaimana.
Itu selalu dikomunikasikan APM dengan perwakilan diler untuk menentukan harga jual. Jadi bukan dia membuat harga sendiri,” ujar Billy.
Untuk diketahui, All New Civic Type R yang baru diluncurkan telah dipesan sebanyak 95 unit. Namun, baru hanya ada 15 unit Civic Type R yang ada di Indonesia. Sedangkan untuk sisanya belum dapat dipastikan kapan unit akan diterima oleh konsumen.
Sebab tergantung dari kondisi suplai, mengingat mobil sport ini diimpor secara utuh dari Jepang alias CBU. “Pastinya kita akan selalu komunikasikan, karena mobil ini kan CBU Jepang, dan tergantung komponen disana (Jepang) juga.
Di bulan Mei agaknya ada 10 unit, bulan berikutnya juga 10 unit. Tapi di tengah jalan (unit) juga bisa berubah, bisa ditambah (ketersediaan unit) atau dikurang. Tergantung komponennya,” ucap Billy.